Jakarta – Atap rumah berfungsi sebagai pelindung dari cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan panas terik. Namun, angin kencang dapat menggeser atau bahkan menerbangkan genteng, yang dapat menyebabkan kebocoran. Oleh karena itu, pemasangan genteng harus dilakukan dengan benar agar atap tetap kokoh.
Pentingnya Pemasangan Genteng yang Tepat
Para ahli konstruksi menekankan bahwa pemasangan genteng yang tidak tepat dapat memperbesar risiko kerusakan akibat cuaca buruk. Menurut Panggah Nuzhulrizky, seorang profesional kontraktor dari PT Gaharu Konstruksindo Utama, pemilihan material genteng dan metode pemasangan sangat berpengaruh terhadap daya tahannya terhadap angin kencang dan hujan deras.
Tips Mencegah Genteng Terbang Saat Hujan Deras dan Angin Kencang
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk memastikan genteng tetap terpasang kuat meskipun diterpa hujan deras dan angin kencang.
1. Pilih Material Genteng yang Berat
Material genteng yang lebih berat cenderung lebih tahan terhadap terpaan angin dibandingkan genteng yang ringan.
“Ada beberapa jenis genteng, seperti genteng beton, keramik, dan metal. Genteng metal cenderung lebih ringan sehingga lebih mudah terbawa angin,” ujar Panggah.
Ia merekomendasikan penggunaan genteng tanah liat atau keramik karena memiliki bobot yang lebih berat, lebih tahan panas, dan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan genteng metal.
2. Susun Genteng dengan Rapi
Pemasangan genteng yang tidak rapi dapat meningkatkan risiko genteng bergeser saat diterpa angin kencang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola susunan genteng.
“Genteng harus disusun dengan metode yang benar, saling bertumpuk dan menimpa satu sama lain agar memiliki daya tahan lebih baik,” jelas Panggah.
Selain itu, kemiringan atap juga harus diperhatikan. Kemiringan yang tepat dapat membantu genteng tetap kokoh dan mengalirkan air hujan dengan baik.
3. Gunakan Rangka Atap Baja Ringan
Pemilihan rangka atap juga mempengaruhi daya tahan genteng terhadap angin kencang. Menurut Panggah, penggunaan rangka kayu atau bambu sudah tidak direkomendasikan karena mudah lapuk dan diserang rayap.
“Rangka baja ringan lebih disarankan karena lebih kuat, tahan lama, dan mudah diaplikasikan. Namun, pemasangannya harus sesuai dengan standar fabrikator,” kata Panggah.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan jarak antar baja ringan agar mampu menahan beban genteng dengan baik.
Memasang genteng dengan metode yang benar dapat mencegah genteng terbang akibat angin kencang dan hujan deras. Pemilihan material genteng yang berat, penyusunan yang rapi, serta penggunaan rangka baja ringan yang sesuai standar sangat berperan dalam menjaga keawetan dan kestabilan atap rumah.
Sumber: detik.com