Kudus, isknews.com – Di Desa Ngembal Rejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, tradisi pembuatan genteng dari tanah liat masih bertahan sebagai salah satu kegiatan utama masyarakat. Setiap harinya, para pengrajin memulai aktivitas mereka dengan penuh ketelitian untuk menghasilkan genteng berkualitas tinggi. Proses yang mengandalkan metode tradisional ini menjadi daya tarik sekaligus sumber penghidupan bagi penduduk setempat.
Tahapan Pembuatan Genteng yang Presisi
Pembuatan genteng dimulai dengan mencetak tanah liat menggunakan cetakan besi. Setelah dicetak, genteng-genteng tersebut diangin-anginkan pada suhu ruang. Proses ini tampak sederhana, tetapi memerlukan ketelitian tinggi. Pengeringan dilakukan dengan hati-hati agar genteng tidak retak atau pecah sebelum menuju ke tahap berikutnya.
Salah satu tahapan paling krusial adalah pengeringan, yang membutuhkan pengawasan terus-menerus. Kesalahan kecil dalam proses ini dapat memengaruhi hasil akhir. Setelah mencapai tingkat kekeringan yang sempurna, genteng dipindahkan ke tungku pembakaran tradisional. Proses pembakaran menggunakan kayu bakar ini berlangsung selama beberapa jam, dengan suhu tinggi yang membuat genteng menjadi keras dan tahan lama.
“Proses pembakaran ini membutuhkan pengalaman dan ketelitian. Kami harus memastikan warna genteng seragam, dan hasilnya tahan terhadap berbagai cuaca,” ujar Sumiati, salah satu pengrajin genteng di desa tersebut.
Kualitas dan Keberlanjutan
Genteng hasil produksi pengrajin Desa Ngembal Rejo dikenal memiliki kualitas unggul. Selain dipasarkan di wilayah sekitar Kudus, genteng ini juga sering dikirim ke daerah lain di Indonesia. Beberapa bahkan menjadi favorit untuk proyek bangunan tradisional maupun modern karena daya tahannya.
Bagi masyarakat setempat, genteng bukan hanya sekadar bahan bangunan. Proses pembuatannya telah menjadi bagian dari warisan budaya yang dijaga dengan penuh kebanggaan. Para pengrajin menyebut bahwa pekerjaan ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan, tetapi juga cara mereka melestarikan tradisi turun-temurun.
Daya Tarik Desa Ngembal Rejo
Desa ini tidak hanya dikenal sebagai sentra pembuatan genteng, tetapi juga sebagai tujuan wisata budaya bagi mereka yang ingin melihat langsung proses pembuatan genteng tradisional. Pengunjung bisa menyaksikan seluruh tahapan, dari pencetakan hingga pembakaran, dan belajar tentang keahlian lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Genteng tanah liat dari Desa Ngembal Rejo adalah simbol ketekunan, keahlian, dan tradisi yang terus hidup di tengah perubahan zaman. Tidak hanya memenuhi kebutuhan bangunan, genteng ini juga membawa cerita tentang perjuangan dan dedikasi para pengrajin lokal.
Sumber: isknews.com