Digoyang Gempa, Belasan Rumah Warga Batang Rusak Karena Pakai Genteng Beton

Gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo mengguncang Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Sabtu siang (7/7/2024). Guncangan yang cukup kuat menyebabkan belasan rumah warga mengalami kerusakan, terutama rumah-rumah yang menggunakan genteng beton. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mengungkapkan bahwa genteng beton memiliki risiko tinggi terhadap kerusakan bangunan saat gempa terjadi.

1. Genteng Beton Memperparah Kerusakan Akibat Gempa

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menjelaskan bahwa penggunaan genteng beton menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan parah saat gempa melanda. Selain bobotnya yang berat, genteng beton juga dapat meningkatkan risiko korban luka jika runtuh menimpa penghuni rumah.

“Rumah yang menggunakan genteng beton memiliki risiko lebih tinggi saat gempa karena bobotnya yang berat. Selain itu, genteng bata yang biasa digunakan di rumah tradisional juga bisa menimbulkan luka jika tidak dipasang dengan struktur yang kuat,” ujar Bergas.

2. Gempa 4,6 Magnitudo Guncang Batang dan Sekitarnya

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi memiliki kekuatan 4,6 magnitudo dengan pusat gempa berada 6 kilometer barat daya Batang pada kedalaman 10 kilometer.

Getaran gempa juga dirasakan di Pekalongan dan Kendal dengan intensitas skala II MMI dan III MMI. Warga di beberapa kecamatan merasakan guncangan cukup kuat, terutama di:

  • Kecamatan Batang Kota
  • Kecamatan Warungasem
  • Kecamatan Wonotunggal

3. Korban Luka dan Dampak Kerusakan Bangunan

Data BPBD Jawa Tengah mencatat bahwa gempa ini menyebabkan sembilan warga mengalami luka ringan dan sembilan lainnya mengalami luka sedang hingga berat. Beberapa korban luka berat sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi sebagian besar telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.

Sementara itu, gempa ini juga mengakibatkan tiga rumah mengalami kerusakan berat, enam rumah mengalami kerusakan sedang, dan sepuluh rumah mengalami kerusakan ringan. Tidak hanya rumah warga, 10 fasilitas umum juga dilaporkan rusak, termasuk:

  • 1 masjid
  • 3 sekolah
  • 5 kantor dinas
  • 1 pasar tradisional

BPBD masih melakukan pendataan untuk mengetahui total kerusakan yang terjadi.

4. Penyebab Gempa dan Potensi Risiko Lanjutan

Menurut BPBD, gempa yang terjadi di Batang diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif di daerah tersebut. Guncangan semakin diperparah dengan munculnya gempa dangkal, yang menyebabkan dampak lebih besar pada permukaan tanah.

Bergas menjelaskan bahwa rumah-rumah yang tidak memiliki struktur bangunan yang kuat berisiko mengalami kerusakan lebih parah, terutama rumah dengan atap berat seperti genteng beton.

5. Kerugian Diperkirakan Mencapai Ratusan Juta Rupiah

BPBD Jawa Tengah memperkirakan bahwa total kerugian akibat gempa ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah rumah warga dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan. Namun, angka pasti masih dalam proses perhitungan lebih lanjut oleh tim BPBD setempat.

BPBD Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan BPBD Batang untuk melakukan asesmen dan inventarisasi kerusakan, serta memastikan bantuan bagi warga yang terdampak. Tim medis dan relawan juga dikerahkan untuk memberikan pertolongan dan perawatan bagi para korban.

6. Imbauan untuk Warga agar Tetap Waspada

Mengingat wilayah Batang berada di daerah dengan aktivitas sesar aktif, BPBD mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Warga juga disarankan untuk:

  • Memastikan struktur rumah cukup kuat untuk menahan guncangan gempa
  • Menghindari penggunaan atap berat seperti genteng beton pada daerah rawan gempa
  • Selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama

Gempa bumi berkekuatan 4,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Batang menyebabkan belasan rumah rusak dan sejumlah warga mengalami luka-luka. Penggunaan genteng beton menjadi salah satu faktor utama yang memperparah dampak gempa. BPBD mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan struktur bangunan agar lebih tahan terhadap guncangan.

Tim BPBD dan relawan terus melakukan pendataan serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG serta pihak berwenang.

Sumber: jateng.idntimes.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *