Flores Timur, Kompas.com – Warga Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan oleh suara dentuman keras pada Kamis (20/3/2025) malam. Getaran akibat ledakan membuat atap rumah, jendela, dan pintu bergetar, memicu kepanikan di kalangan masyarakat.
Menurut keterangan warga, banyak yang awalnya mengira telah terjadi ledakan di sekitar wilayah mereka. Namun, setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa suara tersebut berasal dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, letusan terjadi pada pukul 22.56 WITA. Data seismogram mencatat amplitudo maksimum mencapai 47,6 mm dengan durasi letusan sekitar 11 menit 9 detik.
Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 8.000 meter di atas puncak atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya dan barat.
Herman Yosef Mboro, Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, mengungkapkan bahwa letusan disertai suara ledakan dan gemuruh kuat, yang menyebabkan getaran terasa hingga ke Kota Larantuka yang berjarak sekitar 40 kilometer dari gunung.
Warga Panik dan Keluar Rumah
Maria Kabelen (36), warga Larantuka, mengatakan bahwa kepanikan warga semakin meningkat karena kejadian ini berlangsung tengah malam. “Semua pada panik karena suara gemuruh cukup kuat. Banyak yang keluar rumah karena takut terjadi gempa,” ujarnya.
Selain menyebabkan kepanikan, erupsi ini juga berdampak pada daerah sekitar gunung. Abu vulkanik dilaporkan mulai turun di beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura.
Status Gunung Lewotobi Naik ke Level IV (Awas)
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik, pihak berwenang menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke level IV (Awas). Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pihak terkait.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dari erupsi ini.
Masyarakat yang berada di sekitar zona bahaya disarankan untuk menggunakan masker dan menghindari aktivitas di area berbahaya. Evakuasi darurat juga sedang dipersiapkan bagi warga yang tinggal di lereng gunung.
Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada 20 Maret 2025 menyebabkan kepanikan di Kota Larantuka dan sekitarnya. Dentuman keras dan getaran akibat letusan membuat warga keluar rumah karena takut terjadi gempa. Dengan status gunung yang kini berada di level IV (Awas), masyarakat diimbau untuk tetap siaga dan mengikuti arahan otoritas terkait.
Sumber: kompas.com