Atap Gedung Setan Ambruk karena Intensitas Hujan, Ketua RW : Genteng Tidak Kuat Menahan Air

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan atap Gedung Setan di RW 06, Kelurahan Banyu Urip Wetan, Kecamatan Sawahan, ambruk pada Rabu, 18 Desember 2024. Kejadian ini membuat mayoritas penghuni yang merupakan keturunan Tionghoa harus menghadapi ketidakpastian terkait tempat tinggal sementara, karena Gedung Setan kini ditutup.

Penyebab Ambruknya Atap Gedung Setan

Ketua RW 06 Banyu Urip Wetan, Moch. Rois, menjelaskan bahwa kondisi bangunan yang sudah berusia sekitar 100 tahun menjadi penyebab utama kejadian ini. Bagian limasan kayu atas gedung telah mengalami kerusakan parah, sehingga tidak mampu menahan beban air hujan.

“Gentengnya sudah tidak kuat menahan air, sehingga ambrol,” ujar Moch. Rois.

Ia juga menambahkan bahwa gedung ini tidak terdaftar sebagai cagar budaya, yang membuat Pemerintah Kota Surabaya ragu untuk melakukan renovasi atau penggusuran.

Dampak Kejadian

Setelah kejadian, para penghuni Gedung Setan harus segera dievakuasi. Proses evakuasi melibatkan pihak kelurahan, kecamatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya tengah mencari solusi untuk merelokasi warga yang terdampak, salah satunya dengan menempatkan mereka di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

“Kita tampung dulu sementara. Membangun atap saja risikonya tinggi karena temboknya juga sudah rapuh,” kata Moch. Rois.

Upaya Pemerintah Kota Surabaya

Hingga saat ini, Pemerintah Kota Surabaya masih berdiskusi untuk menentukan langkah terbaik terkait nasib warga Gedung Setan. Pencarian solusi ini mencakup:

  1. Evakuasi Warga: Menyediakan tempat pengungsian sementara hingga situasi stabil.
  2. Relokasi ke Rusunawa: Mengusulkan relokasi warga ke rusunawa sebagai solusi jangka pendek.
  3. Kajian Renovasi: Menilai risiko dan biaya renovasi mengingat kondisi struktur gedung yang sudah sangat rapuh.

Kejadian ambruknya atap Gedung Setan ini menjadi pengingat pentingnya perawatan dan perhatian terhadap bangunan tua, terutama yang masih dihuni oleh banyak warga. Pemerintah Kota Surabaya diharapkan segera menemukan solusi terbaik agar para penghuni dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Dengan hujan yang terus mengguyur Surabaya, langkah antisipasi terhadap bangunan serupa menjadi hal yang sangat mendesak.

Sumber: memorandum.disway.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *